Zico telah merilis sebuah pernyataan terbuka yang akan ia gunakan sebagai bahan kampanye pencalonan dirinya sebagai presiden FIFA. Dalam manifesto tersebut, Zico akan fokus untuk melakukan perubahan di tubuh FIFA melalui cara demokratisasi dan transparansi.
 |
| GOOD BOLA |
Juli lalu, legenda Brasil itu berencana untuk menjadi suksesor Sepp Blatter setelah mendapat dukungan dari Federasi Sepakbola Brasil (CBF). Zico kemudian membuat langkah lebih lanjut pada Sabtu (5/9) kemarin dengan meluncurkan laman bernama zicofifa.com dan merilis manifesto yang berjudul “Sepuluh Fondasi Untuk Perubahan”.
Selain berjanji akan melakukan perubahan dalam sistem pemerintahan FIFA melalui demokratisasi dan transparansi, Zico juga bakal memberikan keleluasaan lebih bagi teknologi untuk membantu keputusan wasit seperti yang tertuang dalam poin kedelapan dalam manifestonya tersebut.
Zico, 62 tahun, saat ini masih berstatus sebagai pelatih klub Liga Super India, FC Goa. Hingga kini, pria bernama asli Arthur Antunes Coimbra ini masih mencari empat dukungan federasi lain sebagai syarat untuk maju dalam pemilu presiden FIFA.
Presiden UEFA Michel Platini dan mantan Wakil Presiden FIFA asal Korea Selatan Chung Mong-joon bakal menjadi pesaing Zico dalam pilpres FIFA yang digelar pada 26 Februari 2016.
Posted
No comments:
Post a Comment